Minggu, 22 Februari 2009

Alat Penghemat Listrik

Sebenarnya alat seperti ini hanya berisi kapasitor bank yang harganya berkisar Rp. 35-50 ribu, dan setelah dipaket dalam kemasan praktis, mungkin harganya menjadi Rp. 75 ribu, paling banyak Rp. 100 ribu, kemudian dipasarkan secara MLM seharga sekitar Rp. 250 ribu.

Ada pro kontra mengenai alat penghemat listrik ini, yang kebanyakan mengatakan alat ini tidak mengurangi tagihan listrik secara signifikan.

Untuk lingkungan perumahan, PLN hanya menghitung daya aktif saja, sedangkan daya reaktif (semu)nya tidak alias gratis, dan untuk menghemat transmisi daya, PLN memasang kapasitor pada gardu induk. Itulah sebabnya sebagian besar orang berpendapat bahwa alat tersebut tidak efektif. Apalagi jika pembayaran tiap bulannya hanya dibawah Rp. 100 ribu, maka sangat dianjurkan untuk tidak usah menggunakan alat tersebut.

Prinsip dasar dari kapasitor ini ialah memperbaiki faktor daya (cos phi), dan berlawanan dengan induktor. Jika di rumah anda banyak digunakan peralatan yang bersifat induktif (yang menggunakan motor listrik atau trafo step down), maka alat ini dapat mengurangi resiko pemutusan MCB.

Masalahnya, sales dari peralatan ini kebanyakan terlalu bombastis mempromosikan alat ini, sampai-sampai mengatakan bisa menghemat 70%, kalau 5% sih masuk akal. Kenapa kok PLN tidak pernah menganjurkan menggunakan alat penghemat listrik?, melainkan mengurangi pemakaian listrik jika tidak dibutuhkan. Apakah karena kalau menggunakan alat ini justru membuat PLN menderita kerugian karena berkurangnya pemasukan?

Ketika saya ditanya, berapa pembayaran rekening listrik anda sebulan? Saya jawab "Sekitar Rp. 300 ribu". Wah, mahal sekali. Kalau menurut saya, mungkin itu wajar saja, karena sering lampu menyala tapi tidak digunakan, misalnya di kamar mandi atau di dapur, TV menyala tapi tak ada yang nonton, komputer menyala walaupun yang tadi kasih nyala sudah tidur, kulkas ada 2, yang satu gede 1x0,5x1 m meskipun isinya cuma bumbu dapur. wartel nyala 4 KBU meskipun yang terisi hanya 1-2. Kalau menurut anda gimana? Terlalu mahal ngga ya?

Nah, sekarang, ada beberapa tips untuk menghemat listrik, beberapa diantaranya adalah
- menggunakan listrik sesuai dengan kebutuhan, bukan sesuai dengan keinginan saja alias semaunya.
- mengurangi pemakaian listrik pada beban puncak yaitu antara jam 18.00-22.00,
- menghindari pemakaian peralatan listrik secara bersamaan,
- gunakan kabel listrik yang berdiameter cukup, minimal 2 mm dengan kualitas isolasi yang lebih baik (misalnya kabel NYY-HY),
- periksa sambungan kabel jangan sampai ada yang longgar,
- gunakan lampu yang hemat listrik, ganti lampu pijar anda, karena lampu pijar sebagian energinya terbuang menjadi energi panas,
- jangan terlalu banyak titik percabangan, maksimal 3 titik percabangan dalam setiap sambungan kabel.

Itulah beberapa uraian mengenai alat penghemat listrik dan tips-tips menghemat listrik. Jadi sekarang, tinggal anda yang menentukan, mau menggunakan alat penghemat listrik atau mau menghemat listrik dengan tips-tips di atas?

Tidak ada komentar: